Enggan Menulis
Aku terlalu memaksakan diri untuk menulis.
Memburu kata-kata rajin kulakukan.
Walau tiada ku mengerti maksud dan arti.
Yang bernaung disetiap kata.
Aku terlalu memaksakan diri untuk menulis.
Merakit tinta produksi kata.
merangkai kata hanyutkan puisi.
Rindu dan dendam menjelma menjadi sosok puisi.
Sosok yang rumpang dari maksud puisi.
Jemari mulai jera siratkan keinginan diri.
Dan kuputuskan unutk berhenti menulis puisi.
Enggan Menulis
Label: Poem Pam Poem (PPP)
Juni Galau
Ada apa dengan bulan ini. Apakah Dewi Fortuna baru kramas?? Bener-bener dah ini tentang Juni dan kesialan saya. Mulai dari Pak Ir. Soekarno dan Moh. Hatta yang sekarang jadi sombong. Mereka tak pernah menjumpai pak Pattimura yang always stay on my Dompet. Ada lagi yang lebih belagu, si M-Tronik yang dah lupa nggak pernah melayangkan pesan singkatnya lagi. Apa si M-Tronik ini punya pacar lain yang lebih berduit yang bisa beli SMSnya. Romansa kisah Sial saya yang masih To Be Continue ini, menemukan nona Inspirasi yang mengurung diri. Entah kemana perginya Dia pergi tanpa sepatah katapun dan tanpa jejak yang mengikutinya. Kucoba menggebrak isi otakku untuk menemukannya namun hasilnya selalu nihil. Sampai sekarang nona Inspirasi pun masih dalam kejaran POLRES Boyolali. Sekiranya Bulan Juni masih senang membuat ulah, Alas kaki yang selalu rela untuk saya injak-injak telah raib di gondol maling. Dan yang lebih sial lagi di Bulan Juni ini saya beserta crew XENAM (nama tenar dari XEpuluh eNAM) belum mampu meneruskan sorak-sorak Semangat dari para Leady yang always memekikkan "XENAM SEMANGAT" walaupun dengan efek cempreng nan sedikit merdu(MERusak DUnia) namun penuh semangat ini belum mampu diteruskan untuk menyabet gelar juara ClassMeeting (Footsal). Kalah Melalui Opera adu penalty, benar-benar cekot-cekot.....
