kau memang sanggup membutakanku, hingga membuatku terjatuh. Melupakan arti sebuah ketulusan dan pudarkan logika sehatku. Seketika ku sadari semua permainan ini hanya akan banyak melukai perasaan. Aku dan kamu tak mampu lagi mengelak, kisah ini harus segera kita akhiri. Jangan lagi kau sesali keputusanku, ku tak ingin kau semakin kan terluka. Tak inginku paksakan cinta ini, meski tiada sanggup untuk kau terima. Lebih baik jangan mencintai aku dan semua hatiku, karna takkan pernah kau temui cinta sejati, berakhirlah sudah kisah ini dan jangan kau tangisi lagi, sakalipun aku takkan pernah kembali padamu. Maaf kan aku tak sanggup hianati cinta miliknya, pergilah pergi bawa semua kesungguhan yang kau tawarkan. Tak mampu ku ingkari meskipun kau memberikan ku seluruh rasamu, namun takkan penah bisa lenyapkannya dari benakku, dirinya dihatiku takkan pernah lekang oleh waktu. Karena aku selalu setia mempertahankan kesetian janjiku padanya. Mmaafkan aku terlalu mencintainya. Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus mencintaimu, tapi bukan aku..
Would Should I Do
Haruskah aku memilih seseorang yang selalu hidup dihatiku namun tak ada dalam kehidupanku,,
Atau seseorang yang selalu ada di hidupku namun tiada tinggal di hatiku..
Akan kah aku menunggu seseorang yang ada di hatiku untuk tinggal di hariku,,
Atau mencoba membuka hati untuk seseorang yang selalu ada di hidupku..
Entahlah.......
Terkadang dia yang tinggal di hatiku menyusup dalam lamunanku,,
Sedangkan dia yang ada di hidupku sesekali berhasil menyentuh seisi hatiku..
Bisakah dia yang ada di hatiku menjelma menjadi nyata di duniaku,?
Mampukah dia yang ada di hidupku menjadi seorang ratu dalam hatiku.?
Mencoba berfikir sejenak.......
Mungkin engkau yang ada di hatiku hanya mampu menjadi kekasih imajiner bagiku,,
Sedangkan engkau yang ada di hidupku mungkin bisa menjadi kekasih yang nyata bagiku..
Namun apalah gunanya memiliki kekasih imajiner yang tak pernah muncul dalam kehidupanku,,
Dan apalah gunanya memilki kekasih yang nyata namun tiada tinggal di hatiku..
would should i do.............
Label: Poem Pam Poem (PPP)
Karena Aku Mencintaimu
Please Come Back
Akhir februari itu..
Aku bangun, mengawali hari dan mengajak Tuhan berbicara, mengatakan pada Tuhan bahwa aku sangat bersyukur bisa mencintaimu walaupun dengan kenyataan yang sama kamu hanya bisa melukaiku. Melukaiku hingga sakit yang tidak pernah kau rasa. Dengan mata terbangun seadanya, aku menatap ponselku dan berharap sekedar basa-basi mengucapkan selamat pagi denganmu, sayangnya keinginanku yang terlalu muluk itu tak pernah terjadi. Entah ini sudah hari yang keberapa, hari saat-saat kau tak pernah menyadari bahwa aku begitu mencintaimu.
Aku terdiam menatap langit-langit kamar, sambil mengingat hal yang telah kau lakukan padaku beberapa hari yang lalu. Saat kau membentakku dengan suara lantang, saat kau mematahkan harapanku tanpa ampun, saat kau bersikeras mencuci otakku agar aku tak lagi memikirkanmu.
“Jelaskan padaku mengapa kau harus berbuat tolol seperti ini? Perhatianmu, pesan singkatmu, tulisanmu, perkataanmu. Katakan padaku mengapa sikapmu berubah? Bisakah kau tuliskan dengan besar-besar diotakmu bahwa kita hanya TEMAN? HANYA TEMAN! Kamu berubah! Jangan ubah sikap dan perlakuanmu menjadi tindakan bodoh tak berdasar logika! Ubah sikapmu dan tanamkan dalam otakmu bahwa kita tidak lebih dari TEMAN!”Bentakmu dengan penuh marah disertai suara bantingan pintu yang keras. Aku mematung, otakku hanya berisi bentakan kasarmu yang menandakan bahwa amarahmu memuncak.
Kamu mengatakan bahwa aku berubah, tapi dalam kenyataan, kamulah yang sangat berubah. Kamu bahkan lupa cara berterimakasih dan membaca perasaan seseorang. Setelah kejadian itu, bahkan aku tak lagi mengenalmu. Dimana kamu yang kucintai dulu? Aku lelah berharap dan menunggu, setelah penantian itu, aku malah mendapatkanmu dengan sikap yang berbeda. Menangis sekencang apapun tak akan mampu mengubah sikapmu.
Hari ini aku akan bertemu denganmu lagi. Menatap matamu dan menyapamu seperti biasa, layaknya seorang teman biasa. Mungkin kau takkan membalas senyum dan sapaku, kamu akan dengan tegas membuang muka ke arah lain yang lebih kau suka. Padahal, aku selalu berharap kamu bisa menatapku lekat dan melihat cinta didalamku. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang bisa kau suka dan kau cinta. Dan status HANYA TEMAN itu selalu menyisakan luka yang tidak kamu rasa.
Kemarin, kamu menyakiti, merusak, mematahkan bahkan mengiris-iris hatiku yang berisi tentangmu, tapi jangan khawatir! Perbuatanmu takkan membuatku berhenti untuk mencintaimu. Hari ini, bahkan saat kau memalingkan wajahmu maka aku tidak akan memalingkan wajahku. Aku tetap mencintaimu seperti pertama kali getar itu muncul dan menggerogoti hatiku hingga hanya berisi kamu, kamu, dan kamu yang tinggal di dalamnya.
Kapasitasku memang hanya seorang teman, tapi perasaanku padamu lebih dari sekedar teman.
Please come back, im alone..
